Rabu, 17 Juli 2019

Pertemuan 13: Pricing Decision and Cost Management

Pertemuan 13: Pricing Decision and Cost Management

Faktor utama yang memengaruhi penentuan harga

1. Pelanggan
Memengaruhi penentuan harga dari segi permintaan, menentukan berapa barang yang akan laku terjual pada harga tertentu.

2. Kompetitor
Memengaruhi penentuan harga melalui tindakan. Berapa harga yang ditetapkan oleh produsen lain akan memengaruhi penentuan harga dalam suatu perusahaan.

3. Biaya
Memengaruhi penentuan harga dari segi penawaran terkait dengan biaya produksi. Harga suatu produk biasanya berbanding lurus dengan total biaya produksinya.

4. Pembobotan faktor pelanggan, kompetitor, dan biaya
a. Perfectly Competitive Market
Pada Perfectly competitive market, satu elemen dalam pasar, misalnya satu penjual tidak memiliki kendali untuk memengaruhi harga di pasar. Sebaliknya, penjual tersebut harus menerima harga pasar. Apabila penjual tersebut mematok harga yang lebih tinggi, maka barangnya tidak akan laku karena pelanggan lebih memilih membeli dari banyak penjual lainnya. Jika penjual mematok harga lebih rendah daripada harga pasar, maka akan terjadi underproduction karena satu penjual tidak akan dapat memenuhi permintaan seluruh pelanggan. Selain itu, juga terdapat risiko memeroleh laba yang sedikit, break-even, atau bahkan rugi.
b. Less competitive market
Pada less competitive market, ketiga fator memengaruhi penentuan harga, karena jumlah penjual lebih sedikit, sehingga jumlah masing-masing penjual yang sedikit itu lebih dapat memengaruhi pasar. Pelanggan punya lebih sedikit pilihan ketika ingin beralih penjual. Tiap perusahaan lebih dapat mengamati strategi kompetitor, biaya juga lebih berpengaruh terhadap harga.
c. Competition lessen even more
Yang lebih berpengaruh adalah keinginan membeli konsumen, bukan cost atau kompetitor, karena semakin mendekati monopoly market.
d. Monopoly market
Dalam monopoly market, hanya terdapat satu penjual, sehingga harga dapat ditentukan dengan bebas tanpa mempertimbangkan kompetitor. Pelanggan juga tidak punya pilihan penjual lain. Harga dapat ditentukan untuk menghasilkan tingkat laba berapa pun yang dinginkan terhadap biaya.

Long-Run Pricing (Penentuan Harga Jangka Panjang)

Manajer lebih memilih harga yang stabil untuk jangka panjang dengan alasaan:
1. Mengurangi biaya pengawasan secara berkala
Jika suatu harga telah ditetapkan untuk jangka panjang, diharapkan harga tersebut dapat
stabil menghasilkan laba dan menutup rugi dalam jangka panjang. Sedikit penyesuaian yang
dibutuhkan untuk menentukan harga dan mengubahnya. Di sisi lain, perubahan harga yang
terus menerus akan menimbulkan biaya, contohnya biaya untuk peneyesuaian di daftar
harga, biaya untuk memberitahukan harga yang baru, dan lain-lain.

2. Meningkatkan perencanaan
Harga yang stabil dalam jangka panjang dirumuskan melalui perencanaan yang matang
dengan memprediksi perkembangan pasar, paling tidak dalam jangka menengah.
Memprediksi kondisi pasar dalam jangka menengah akan menghasilkan perencanaan yang lebih stabil karena sudah mencakup fluktuasi pasar dalam jangka pendek yang mungkin terjadi selama periode jangka menengah tersebut. 

3. Membangun hubungan penjual-pembeli jangka panjang
Harga yang lebih stabil akan lebih menjamin hubungan dengan pelanggan dalam jangka
panjang karena tidak sering terjadi perubahan harga. Manajer harus dapat menganalisis permintaan konsumen dalam jangka panjang untuk menentukan berapa jumlah penawaran yang sesuai agar laku di pasar. Analisis tersebut harus mencakup direct cost (DM+DL) dan indirect cost (IDL+FOH). Manajemen menggunakan Alokasi Biaya (Cost Allocation) untuk mengidentifikasi cost yang benar-benar dibutuhkan (value added cost) dan biaya yang tidak benar-benar dibutuhkan (Non-Value Added Cost) untuk meminimalisir biaya suatu produk.

Sumber: LHP Pertemuan 14 D3 Akuntansi AP

Selasa, 18 Juni 2019

Appendix: Linear Programming


Appendix: Linear Programming

A. Memaksimalkan CM
            Contribution margin (CM) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja manajeman. Untuk memaksimalkan keuntungan, manajemen akan memaksimalkan total CM atau meminimalisir biaya. Linear Programing dapat digunakan untuk memaksimalkan keuntungan atau meminimalisir biaya.
            Contoh linear programing untuk memaksimalkan CM adalah sebagai berikut:
Diasumsikan kedai kopi membuat 2 model produk, yaitu model standar dan deluxe.
·         Setiap unit model standar memerlukan waktu 2 jam untuk penggilingan dan 4 jam untuk pemolesan.
·         Setiap unit model deluxe memerlukan waktu 5 jam untuk penggilingan dan 2 jam untuk pemolesan.
·         Perusahaan memiliki 3 mesin penggilingan dan 2 mesin pemolesan
·         Setiap 40 jam waktu kerja mingguan menyediakan 120 jam kapasitas penggilingan dan dan 80 jam kapasitas pemolesan
·         Model standar dijual dengan harga $9 dan model deluxe dijual dengan harga $12
·         Variable costs untuk membuat dan menjual per satu unit model adalah $6 untuk model standar dan $8 untuk model deluxe
·         Akibatnya CM dari model standar adalah $3 dan model deluxe adalah $4
Informasi yang relevan adalaha sebagai berikut:

Waktu Penggilingan
Waktu Pemolesan
Harga jual
Variable Cost
CM
Standard model
2
4
$9
$6
$3
Deluxe model
5
2
12
8
4
Plant capacity
120
80



Persamaan matematikanya adalah:
1)      Fungsi objektif à Maximize CM = 3x + 4y
2)      Batasan à Waktu penggilingan = 2x + 5y ≤ 120
                    Waktu pemolesan = 4x + 2y ≤ 80

·         Dari persamaan batasan waktu penggilingan dan pemolesan, maka akan diperoleh:
2x + 5y = 120   x 2       4x + 10y = 120
4x + 2y = 80     x 1       4x +   2y =   80
                                              8y  = 160
                                                y = 160/8 = 20
                                                x = 10
lalu masukan ke fungsi objektifitas:
Maximize CM = 3x + 4y
                        = 3(10) + 4(20)
                        = 110
·         Dapat juga menggunakan cara grafik dengan menentukan feasible areanya

(1)        2x + 5y = 120
            x = 0 à y=40
            y = 0 à x = 20
(2)        4x + 2y = 80
            x = 0 à y=24
            y = 0 à x = 60


Jika kita memasukan setiap titik pada grafik diatas pada fungsi objektif maka diperoleh:
A.      Rectangle: Rounded Corners: Simplex method(10,20)             Maximize CM = 3(10) x 4(20)  = 110 à CM paling tinggi
B.      (0,24)               Maximize CM = 3(0) x 4(24)    = 96                                   
C.      (20,0)               Maximize CM = 3(20) x 4(0)    = 60

·         Jika menggunakan gradien maka:
3x + 4y = 0
         4y = -3x
           y =  -3/4x jadi gradiennya (m) adalah -3/4

B. Meminimalisir Biaya
Contoh penggunaan linear programing untuk Meminimalisir Biaya adalah:
     Diasumsikan terdapat perusahaan farmasi yang berencana untuk memproduksi tepatnya 40 galon terdiri dari campuran 2 bahan yaitu bahan x dan y yang memiliki biaya secara berurutan $8 dan $15 per galon. Tidak lebih dari 12 galon bahan x yang dapat digunakan, sedangkan untuk memastikan kualitas, minimal 10 galon bahan y harus digunakan. Perusahaan ingin meminimalisir biaya yang ditimbulkan.
Maka persamaan matematikanya adalah:
1)      Fungsi objektif à Minimaze cost = 8x + 5y
2)      Batasan à x + y = 40
                        x ≤ 12
                        y ≥ 10

Solusi yang optimal dari contoh ini sangat mudah diltemukan, karena x lebih murah daripada y. Jumlah maksimal bahan x yang digunakan adalah 12 galon, dan 28 galon lainnya dibutuhkan untuk membuat total 40 galonyg mana sisanya adalah diambil dari bahan y yang lebih mahal harganya. Didalam masalah yang lebih rumit, solusinya menjadi tidak jelas, khususnya jika terdapat bahan yang sangat banyak dengan bermacam-macaam batasan yang berbeda.
Grafik dari contoh soal ini adalah



Jika kita memasukan setiap titik pada grafik diatas pada fungsi objektif maka diperoleh:
A.      (0,40)   à  Minimaze cost = 8(0) + 5(40) = 600
B.      (12,28) à  Minimaze cost = 8(12) + 5(28) = 516 à cost paling rendah


Sumber : LAPORAN HASIL PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-13 
Mata Kuliah Akuntansi Biaya II Diploma IV Akuntansi Alih Program

Chapter 21 : Differential Cost Analysis (DCA)

Chapter 21 : Differential Cost Analysis (DCA)


Differential cost study or Differential cost analysis adalah ilmu untuk menganalisis beberapa proyek atau aktivitas yang memiliki durasi kurang dari satu tahun apakah dapat diterima atau ditolak. Karena durasinya kurang dari satu tahun, maka konsep time value of money menjadi tidak relevan untuk diterapkan pada differential cost study.
           
Ending point pada analisis ini berupa keputusan-keputusan penting antara lain:
1.    Apakah menerima tambahan pemesanan?
2.    Apakah menurunkan harga dari pemesanan khusus diperlukan?
3.    Apakah membuat atau membeli barang?
4.    Apakah sebuah fasilitas perlu untuk ditutup atau dilanjutkan?
5.    Apakah sebuah produk harus dihentikan produksinya?
6.    Apakah hasil produksi dijual atau diproses lebih lanjut?


Sebuah aktivitas atau projek setidaknya terdiri dari cost dan revenue yang perlu kita lakukan sebuah perhitungan.

*Dalam mempelajari DCA kita perlu mengingat salah satu prinsip pada mata kuliah Pengantar Akuntansi, yakni Matching Cost Against Revenue. Matching Cost Against Revenue ialah konsep perlunya menghubungkan beban biaya dengan pendapatan yang diakui pada periode yang sama.

Membuat keputusan terhadap sebuah proyek atau aktivitas



Istilah-istilah atau Terminologi dalam Differential Cost Analysis
           
Terdapat dua terminologi pokok pada DCA, yakni:
1
Differential cost, atau
Biaya yang timbul ketika sebuah proyek atau aktivitas diterima untuk dilaksanakan

Marginal cost, atau


Incremental cost




2
Incremental revenue
Jumlah tambahan atas revenue atau benefit yang diterima

Biaya-biaya yang Harus Dipertimbangkan

No
Jenis biaya
Penjelasan
1.
Out of pocket cost
Biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan sebuah proyek atau aktivitas baru.
2.
Avoidable cost
Pengeluaran atau biaya yang dapat dihindari karena memilih untuk melaksanakan sebuah proyek atau aktivitas.
3.
Opportuniny cost
Potensi perolehan keuntungan berupa pendapatan atau penghematan biaya  yang hilang karena kita tidak memilih suatu alternatif proyek atau aktivitas.
4.
Imputed cost
Biaya untuk mengolah polusi baru akibat sebuah proyek atau aktivitas dipilih untuk dijalankan.
5.
All variable cost
Semua biaya variable harus dihitung semua.
*Jika cost driver berubah maka total variable cost juga pasti berubah
6.
Some fixed cost
Setiap ada fixed cost (jika masih ada dalam rentang yang diperbolehkan) tidak boleh dimasukkan dalam perhitungan. KECUALI, fixed cost yang bersifat tambahan.


Biaya-biaya yang Tidak Perlu Dipertimbangkan

No
Jenis biaya
Penjelasan
1.
Sunk cost
Biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah oleh suatu keputusan yang dibuat sekarang atau pada masa yang akan datang.
2.
Historical cost
Biaya-biaya atas perolehan yang lalu tidak boleh diperhitungkan lagi.

Key concept

∆TC = tambahan cost
∆Q = tambahan output yang dihasilkan



*Rumus tersebut berguna untuk menetapkan harga minimal per unit sebuah produk.

Perbedaan Full Costing dengan Differential Cost Analysis


Full Costs
Differential Costs
Unsur Biaya
Biaya langsung ditambah biaya tidak langsung
Biaya berbeda dalam kondisi yg berbeda.
Contoh: jika pengambilan keputusan berkaitan dengan pemanfaatan kapasias produksi maka biaya diferensial yg sangat penting dalam pengambilan keputusan adalah perubahan biaya dalam hubungannnya dengan perubahan volume kegiatan.
Sumber Informasi
Catatan akuntansi reguler perusahaan
Dengan merancang sistem akuntansi yang dapat memisahkan biaya menurut perilakunya dan memisahkan biaya menurut hubungan biaya dengan cost objectives sehingga memudahkan penaksiran biaya diferensial sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan.
Perspektif Waktu
Masa lalu dan masa mendatang
Masa mendatang

ACCEPTING ADDITIONAL ORDERS
Diketahui:        Q normal         : 80.000 Units
                        Variable Cost  : $ 5 per unit
                        TFC                 : $ 100.000
                        Selling Price    : $ 9
Ditanyakan: Apakah akan menerima orderan atas tambahan 1.000 unit ?
Jawab:
Under Q = 1 unit :
TVC     = 1 x 5 =            $ 5
TFC                 = $ 100.000
TC                   = $ 100.005
Under Q = 80.000 unit :
TVC     = 80.000 x 5    = $ 400.000
TFC                             = $ 100.000
TC                               = $ 500.000
∆TC     = $ 500.000 - $ 100.005
            = $ 399.995
∆Q       = 80.000 – 1
            = 79.999
Differential Cost Per Unit  = 399.995 ÷ 79.999 = $ 5
Comparative Income Statement as follow:
                                                                        Present Business        With Additional Business
Sales                                                                  $ 720.000                             $ 729.000
Total Variable Cost                                           ($ 400.000)                           ($ 405.000)     
Contribution Margin                                           $ 320.000                             $ 324.000
Total Fixed Cost                                                ($ 100.000)                           ($ 100.000)
Profit                                                                  $ 220.000                             $ 224.000
Kesimpulannya adalah bahwa perusahaan akan menerima penawaran pesanan tambahan jika harga jual per unitnya lebih dari $ 5 per unit. Dalam hal ini atas tambahan pesanan dihargai $ 9 per unit dengan Differential Costnya $ 5, maka akan ada tambahan keuntungan sebesar ($ 9 - $ 5) x 1.000 unit yaitu $ 4.000

REDUCING THE PRICE OF A SPECIAL ORDER
Diketahui         : Q 90%           = 450.000 unit
                          Q Normal      = 500.000 unit
                          TFOH            = $ 1.250.000
                          VFOH            = $ 0.50 per unit
                          DM                = $ 1.80 per unit
                          DL                 = $ 1.40 per unit
                          VSGA            = $ 0.50 per unit
                          FSGA            = $ 800.000
                          Rental Cost   = $ 10.000
                          SP                 = $ 10
Ditanyakan :    Apakah akan menerima tambahan pesanan 100.000 unit dengan harga jual $ 6 per unit
Jawab:
Total Cost Present Business as follow:
DM (450.000 x 1.80)                           $    810.000
DL (450.000 x 1.40)                            $    630.000
VFOH ( 450.000 x 0.50)                     $    225.000
FFOH                                                  $ 1.250.000
VSGA (450.000 x 0.50)                      $    225.000
FSGA                                                  $    800.000
TC                                                       $ 3.815.000

Total Cost with Additional Business as follow:
DM (550.000 x 1.80)                           $    990.000
DL (550.000 x 1.40)                            $    770.000
VFOH (550.000 x 0.50)                      $    275.000
FFOH ($1.125.000 + $10.000)           $ 1.260.000
VSGA (550.000 x 0.50)                      $    275.000
FSGA                                                  $    800.000
TC                                                       $ 4.245.000
TC     = $ 4.245.000 - $ 3.815.000
            = $ 430.000
Q       = 550.000 – 450.000
            = 100.000 unit
Differential Cost per unit         = $ 430.000 ÷ 100.000
                                                = $ 4.30
Kesimpulannya adalah perusahaan akan mengambil tawaran pesanan karena harga jual per unit $ 6 melebihi Differential Cost sebesar $ 4.30

Sumber : Cost Accounting 14th Edition by Carter

Pertemuan 13: Pricing Decision and Cost Management

Pertemuan 13: Pricing Decision and Cost Management Faktor utama yang memengaruhi penentuan harga 1. Pelanggan Memengaruhi penentu...