Pertemuan
13: Pricing Decision and Cost Management
Faktor utama yang memengaruhi penentuan harga
1. Pelanggan
Memengaruhi penentuan
harga dari segi permintaan, menentukan berapa barang yang akan laku terjual
pada harga tertentu.
2. Kompetitor
Memengaruhi penentuan
harga melalui tindakan. Berapa harga yang ditetapkan oleh produsen lain akan
memengaruhi penentuan harga dalam suatu perusahaan.
3. Biaya
Memengaruhi penentuan
harga dari segi penawaran terkait dengan biaya produksi. Harga suatu produk
biasanya berbanding lurus dengan total biaya produksinya.
4. Pembobotan faktor pelanggan, kompetitor, dan biaya
a. Perfectly
Competitive Market
Pada Perfectly
competitive market, satu elemen dalam pasar, misalnya satu penjual tidak
memiliki kendali untuk memengaruhi harga di pasar. Sebaliknya, penjual tersebut
harus menerima harga pasar. Apabila penjual tersebut mematok harga yang lebih
tinggi, maka barangnya tidak akan laku karena pelanggan lebih memilih membeli
dari banyak penjual lainnya. Jika penjual mematok harga lebih rendah daripada
harga pasar, maka akan terjadi underproduction karena satu penjual tidak akan
dapat memenuhi permintaan seluruh pelanggan. Selain itu, juga terdapat risiko
memeroleh laba yang sedikit, break-even, atau bahkan rugi.
b. Less competitive
market
Pada less competitive
market, ketiga fator memengaruhi penentuan harga, karena jumlah penjual lebih sedikit,
sehingga jumlah masing-masing penjual yang sedikit itu lebih dapat memengaruhi
pasar. Pelanggan punya lebih sedikit pilihan ketika ingin beralih penjual. Tiap
perusahaan lebih dapat mengamati strategi kompetitor, biaya juga lebih
berpengaruh terhadap harga.
c. Competition lessen
even more
Yang lebih berpengaruh
adalah keinginan membeli konsumen, bukan cost atau kompetitor, karena semakin
mendekati monopoly market.
d. Monopoly market
Dalam monopoly market,
hanya terdapat satu penjual, sehingga harga dapat ditentukan dengan bebas tanpa
mempertimbangkan kompetitor. Pelanggan juga tidak punya pilihan penjual lain.
Harga dapat ditentukan untuk menghasilkan tingkat laba berapa pun yang
dinginkan terhadap biaya.
Long-Run Pricing (Penentuan Harga Jangka Panjang)
Manajer lebih memilih
harga yang stabil untuk jangka panjang dengan alasaan:
1. Mengurangi biaya pengawasan secara berkala
Jika suatu harga telah
ditetapkan untuk jangka panjang, diharapkan harga tersebut dapat
stabil menghasilkan
laba dan menutup rugi dalam jangka panjang. Sedikit penyesuaian yang
dibutuhkan untuk
menentukan harga dan mengubahnya. Di sisi lain, perubahan harga yang
terus menerus akan
menimbulkan biaya, contohnya biaya untuk peneyesuaian di daftar
harga, biaya untuk
memberitahukan harga yang baru, dan lain-lain.
2. Meningkatkan perencanaan
Harga yang stabil
dalam jangka panjang dirumuskan melalui perencanaan yang matang
dengan memprediksi
perkembangan pasar, paling tidak dalam jangka menengah.
Memprediksi kondisi
pasar dalam jangka menengah akan menghasilkan perencanaan yang lebih stabil
karena sudah mencakup fluktuasi pasar dalam jangka pendek yang mungkin terjadi
selama periode jangka menengah tersebut.
3. Membangun hubungan penjual-pembeli jangka panjang
Harga yang lebih
stabil akan lebih menjamin hubungan dengan pelanggan dalam jangka
panjang karena tidak
sering terjadi perubahan harga. Manajer harus dapat
menganalisis permintaan konsumen dalam jangka panjang untuk menentukan berapa jumlah penawaran
yang sesuai agar laku di pasar. Analisis tersebut harus mencakup direct cost (DM+DL) dan
indirect cost (IDL+FOH). Manajemen menggunakan Alokasi Biaya (Cost Allocation) untuk
mengidentifikasi cost yang benar-benar dibutuhkan (value added cost) dan biaya yang tidak benar-benar
dibutuhkan (Non-Value Added Cost) untuk meminimalisir biaya suatu produk.
Sumber: LHP Pertemuan 14 D3 Akuntansi AP